"Mohon Maaf Lahir dan Batin" merupakan frasa khas Indonesia yang sering diucapkan atau dituliskan saat bersilaturahmi dengan keluarga dan sahabat. Makna "maaf lahir" berarti memohon maaf atas aktivitas fisik yang kita lakukan pada orang lain baik dalam bentuk tindakan dan verbal. Sedangkan, "maaf batin" berarti memohon maaf atas akibat dari aktivitas fisik seperti perasaan kecewa, marah, angkuh, dll. Kita akan fokus membahas "maaf batin" dalam tulisan ini. Menurut dr. Aisyah Dahlan, emosi atau perasaan memiliki tingkatan (level emosi). Saat kita memaafkan secara batiniah, berarti kita kemungkinan berada dalam tiga level yang berbeda yaitu menerima, damai, dan pencerahan. Ketika kita memberikan maaf, kita tidak dapat mengukur level maaf tersebut dalam level menerima atau level damai atau level pencerahan. Satu-satunya cara untuk melihat tingkatannya adalah melalui pengukuran gelombang otak. Berbeda dengan tangga emosi dr. Aisah Dahlan, menurut Da
Pada postingan Cara Menghafal KUP, beberapa istilah pajak telah dijelaskan dalam bentuk contoh. Lanjutan istilah pajak lainnya akan dibahas dalam tulisan ini. Pada paragraf terakhir di isi postingan Cara Menghafal KUP, Surat Tagihan Pajak telah dijelaskan. Isi Surat Tagihan Pajak adalah sanksi berupa bunga dan denda administrasi. Nah, untuk Surat Ketetapan Pajak, Wajib Pajak akan diberikan surat tersebut dalam empat kondisi: Wajib Pajak belum menyetor Surat Setoran Pajak Wajib Pajak telah menyetor Surat Setoran Pajak Wajib Pajak belum melaporkan Surat Pemberitahuan (baik itu Surat Pemberitahuan Masa atau Surat Pemberitahuan Tahunan) Wajib Pajak telah melaporkan Surat Pemberitahuan Dalam kondisi 1 dan kondisi 3, Surat Tagihan Pajak pasti akan diterbitkan oleh Kantor Pajak karena terdapat jumlah pajak yang masih terutang dan jumlah pajak tersebut belum disetorkan dan belum dilaporkan. Sedangkan, untuk kondisi 2 dan kondisi 4, Surat Tagihan pajak memungkinkan untuk diterbit